Senin, 01 Juni 2020

Terimbas Corona, Pengusaha Butuh Stimulus Kredit Modal Kerja



Perkumpulan Pebisnis Indonesia (Apindo) mengatakan dunia usaha memerlukan pertolongan rangsangan yang lumayan besar untuk menolong pemulihan ekonomi nasional (PEN). Ketua umum Apindo Hariyadi Sukamdani menerangkan dunia usaha benar-benar memerlukan suntikan modal kerja.

 

Cara Membedakan Baccarat Serta Blackjack Casino Online

 

"Untuk contoh saja kita itu credit perbankan Rp 5.500 triliun jika diambil 60% bagian memiliki masalah itu seputar Rp 3.300 triliun serta 30% untuk modal kerja Rp 990 triliun," kata Hariyadi dalam dialog virtual Kahmipreneur Talk, Senin (1/6/2020).

 

Ia mengutarakan angka itu bukan jumlah yang kecil. "Banyaknya seputar 990 triliun, bagaimana dengan pemerintahnya untuk memperhitungkan modal kerja," jelas ia.

 

Hariyadi menjelaskan rangsangan modal kerja untuk dunia usaha membutuhkan penambahan sebab terjadi defisit cashflow. Diinginkan pemerintah bersama-sama OJK memberi rangsangan berkaitan tambahan modal kerja.

 

Contohnya rangsangan diberi untuk semua bagian usaha, bukan hanya industri BUMN saja tetapi untuk semua baris produksi serta pemasaran. Ini sebab produk manufaktur tidak bisa dikomersilkan tampa pemasaran.

 

Rangsangan modal kerja diberi untuk periode waktu semasa setahun. Disamping itu bantuan suku bunga sesuaikan suku bunga referensi Bank Indonesia (BI) sebesar 4,5%.

 

Selanjutnya pengurangan biaya listrik serta gas, rileksasi pembayaran listrik serta gas semasa 90 hari atau 3 bulan sesudah jatuh termin sampai pembayaran listrik sesuai dengan pemakaian tanpa ada beban minimum.

 

"Disamping itu penundaan pembayaran PPN semasa 90 hari serta pemercepatan periode waktu restitusi pajak," tuturnya.